Membuat proposal skripsi merupakan langkah awal yang sangat menentukan kelancaran proses penyusunan tugas akhir mahasiswa. Sayangnya, tidak sedikit mahasiswa yang harus mengalami revisi berulang kali karena proposalnya dianggap belum memenuhi standar akademik. Hal ini tentu menguras waktu, tenaga, bahkan motivasi.
Untuk itu, memahami cara menyusun proposal skripsi yang solid sejak awal adalah kunci agar kamu bisa lolos seminar proposal tanpa revisi berulang. Artikel ini akan membahas kiat jitu membuat proposal skripsi yang langsung diterima dosen pembimbing maupun penguji.
1. Pahami Struktur Proposal dengan Baik
Langkah pertama adalah memahami struktur proposal skripsi sesuai ketentuan kampus. Umumnya, proposal terdiri dari tiga bab utama:
-
Bab I: Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika)
-
Bab II: Tinjauan Pustaka (landasan teori, hasil penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir)
-
Bab III: Metodologi Penelitian (jenis penelitian, lokasi, populasi-sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data)
2. Tentukan Topik yang Spesifik dan Relevan
Salah satu kesalahan umum mahasiswa adalah memilih topik yang terlalu luas atau kurang relevan dengan bidang studinya. Akibatnya, pembahasan jadi tidak fokus dan sulit menyusun kerangka berpikir.
Kiat memilih topik:
-
Pilih topik yang kamu kuasai dan minati
-
Pastikan topik memiliki cukup referensi ilmiah
-
Sesuaikan dengan isu terkini atau kebutuhan di lapangan
-
Konsultasikan topik ke dosen pembimbing sebelum mulai menulis
Contoh:
Daripada “Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen,” cobalah “Pengaruh Instagram Story terhadap Keputusan Pembelian Fashion Mahasiswa di Universitas X.”
3. Buat Latar Belakang yang Kuat dan Logis
Latar belakang adalah bagian yang menjelaskan alasan mengapa penelitian kamu penting dilakukan. Banyak mahasiswa yang hanya menuliskan data umum tanpa menghubungkannya dengan masalah nyata.
Tips menyusun latar belakang:
-
Mulai dari fenomena umum → sempitkan ke konteks lokal → masuk ke permasalahan spesifik
-
Sertakan data atau kutipan ilmiah sebagai penguat
-
Tunjukkan celah penelitian yang ingin kamu jawab
Contoh kutipan data:
“Menurut Data BPS tahun 2023, penggunaan e-wallet di kalangan mahasiswa meningkat 40% dibanding tahun sebelumnya, namun belum banyak penelitian yang membahas pengaruhnya terhadap perilaku menabung mahasiswa.”
4. Rumusan Masalah dan Tujuan Harus Sinkron
Rumusan masalah adalah inti dari seluruh proposal. Salah rumusan bisa berujung pada revisi di hampir semua bab. Pastikan rumusan masalah dan tujuan penelitian saling berkaitan dan jelas.
Contoh rumusan masalah yang baik:
-
Bagaimana pengaruh penggunaan e-wallet terhadap perilaku menabung mahasiswa?
-
Apa faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa dalam menggunakan e-wallet?
Tujuan penelitian:
-
Menganalisis pengaruh penggunaan e-wallet terhadap perilaku menabung mahasiswa.
-
Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mahasiswa dalam menggunakan e-wallet.
5. Perkuat Tinjauan Pustaka dengan Referensi Terkini
Jangan hanya mengandalkan teori-teori lama dari buku teks. Gunakan juga jurnal ilmiah, skripsi terdahulu, dan artikel akademik yang relevan. Ini menunjukkan bahwa kamu mengikuti perkembangan terbaru di bidangmu.
Tips:
-
Gunakan Google Scholar atau database kampus untuk mencari referensi
-
Cantumkan minimal 10–15 sumber yang bervariasi
-
Hubungkan teori dengan variabel penelitian kamu secara logis
6. Metodologi Harus Terperinci dan Bisa Dipraktikkan
Bagian metodologi sering jadi sasaran revisi karena tidak jelas atau tidak realistis. Pastikan kamu menjelaskan dengan detail bagaimana cara penelitian akan dilakukan.
Hal-hal yang wajib dituliskan:
-
Jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, atau campuran)
-
Teknik pengambilan sampel
-
Alat dan instrumen yang digunakan
-
Teknik analisis data
Contoh:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dari 100 mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas X.
7. Revisi Internal Sebelum Diserahkan
Sebelum dikumpulkan ke dosen, cek ulang proposalmu:
-
Apakah alur penulisan sudah logis?
-
Apakah ada typo atau kesalahan tata bahasa?
-
Apakah semua referensi dicantumkan dengan format yang benar?
Gunakan bantuan aplikasi seperti Grammarly, Zotero, atau minta temanmu membaca ulang untuk menilai kejelasan isi.
Penutup
Menyusun proposal skripsi yang diterima tanpa revisi berulang bukan perkara keberuntungan, melainkan soal persiapan matang dan strategi penulisan yang tepat. Mulai dari pemilihan topik, penyusunan latar belakang, perumusan masalah, hingga metodologi, semua harus dibuat secara sistematis dan logis.
Jangan menunda, jangan asal copas, dan jangan ragu untuk berkonsultasi. Dengan memahami struktur dan menerapkan kiat-kiat di atas, peluangmu untuk langsung diterima tanpa banyak revisi akan semakin besar.
Selamat menulis proposal dan semoga sukses menuju sidang skripsi!
Baca juga disini : Kuliah Sambil Kerja: Tips Menjaga Keseimbangan Mental dan Fisik